Selayang Pandang Penulis



Nur Hasan itulah nama yang telah diberikan kedua orang tua saya, yang telah dilahirkan dijepara kususnya didesa Jlegong kec. Keling kab. Jepara pada juni 1987 dari seorang ibu yang bernama Wariatun dan bapak Sukiran. Saya memiliki dua orang kakak pertaman bernama Solikhin dan kedua Ahmad Zaenuri. Kami bertiga memiliki karakter dan idiologi yang berbeda-beda, kakak pertama memilih jalan sebagai seorang ustad dan sekaligus sebagai seorang guru sedangkan kakak kedua sebagai pekerja serabutan dikampung halaman. Kami semua dibesarkan dari keluarga yang sederhana, kedua orang tua saya adalah petani jadi mulai kecil kami sudah dilatih untuk bekerja keras jadi waktu bermain kami sangat terbatas yaitu disela-sela bekerja tersebut. 
Saya dibesarkan dikalangan orang-orang pesantren, karena keluarga besar dari ibu saya berasal dari pondok pesantrenan menjadi ustad dikampung halaman. Sejak kecil saya telah dikenalkan ajaran agama oleh kedua orang tua, dengan dimasukkannya saya di Madrasah Ibtidaiyah selama 6 tahun lulus tahun 1999 saat reformasi, setelah itu saya meneruskan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri karen waktu itu saya mau dimasukkan kepesantren tapi kedua orang tua saya belum memberikan izin dengan alasan masih terlalu kecil, di MTsN saya lulus tahun 2002. Dari kedua instansi tersebut saya termasuk murid yang bandel, sering berbuat onar dikalangan siswa, dari yang bertengkar sama murid hingga bermasalah dengan guru. Tapi dari kejadian-kejadian tersebut akhirnya saya di masukkan oleh orang tua saya di pesantren yaitu di Pondok Pesantren Darul Falah yang diampu oleh ustad K.H. Ahmad Zein Faqih, sekaligus meneruskan sekolah Madrasah Aliyah diyayasan yang sama, awal mula dipesantren saya sering mengeluh karena merasa bodoh karena berasal dari Madrasah Negeri yang tidak dikenalkan pelajaran kitab kuning dan agamanya begitu sedikit. Jadi saya merasa masih terbelakang. Dengan kondisi seperti itu saya mulai mencoba menyesuaikan dengan temen-temen yang dibesarkan dipesantren, sedikit demi sedikit akhirnya saya bisa meneysuaikan dengan lingkungan pesantren. Seiring waktu akhirnya saya bisa menyelesaikan Madrasah Aliyah pada tahun 2005. Setelah selesai Aliyah saya bertekat untuk meningalkan kampung halaman sebagaimana yang telah diajarkan Rosul SAW. Akhirnya saya mengikuti jejak keluarga yaitu hijrah kesemarang menjadi abdi masyarakat yang bertempat dimasjid Al Hikmah Pondok Indah Semarang. Tahun pertama saya hanya mengabdikan diri tuk membantu dimasjid sekaligus menyesuaikan pergaulan dan kehidupan diperkotaan. Mulai tahun 2006 saya masuk di perguruan  tinngi IAIN Walisongo Semarang dari sinilah mulai perkembangan idiologi-idiologi yang saya miliki dari pengalaman dalam masyarakat dan dari teori yang saya dapat di perkuliahan. Dan sekarang saya meneruskan studi di Pasca Sarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta. 



Alhamdulilah karir yang saya rintis selama hidup belum pernah mengalami kegagalan yang sangat meyakitkan, tapi kalu jatuh bangun menurut saya itu hal yang wajar, sejak kecil saya telah merintis usaha sendiri yaitu membudidayakan bebek yang hasilnya bisa untuk mencukupi keperluan saya, setelah usaha itu berakhir saya mencoba mencari penghasilan sampingan yaitu menjadi pengembala ternak tetangga disamping mengembala ternak orang tua. Setelah saya nyantri saya hanya mengantungkan hidup dari orang tua, untuk mencari kegiatan saya mengikuti pramuka yang terabung dalam SAKA BAYANGKARA, ISDA dan Pengurus Pondok Pesantren. Setelah saya pindah kesemarang perekonomian saya mulai membaik yang dulunya mengantungkan orang tua sedikit demi sedikit sudah tidak segala kebutuhan saya bisa penuhi semua. Disemarang saya aktif dilembaga masyarakat yaitu diketakmiran Masjid sebagai ahlul baitullah, dari sinilah saya diperkenalkan dengan kenyataan hidup dengan beradaptasi dengan masyarakat luas dari umat Islam sampai non muslim.disamping itu saya juga mengikuti kegiatan yang ada disekitar kampus dan pernah juga menjabat sebagai ketua ForSHEI (Forum Studi Hukum Ekonomi Islam) dan aktif juga di HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Saya juga pernah mendirikan sebuah koperasi mahasiswa dengan nama KANTIN JUJUR yang tujuannya mengajarkan mahasiswa agar bisa berlatih jujur soalnya diakhir  zaman ini sedikit sekali orang yang jujur. Dilain sisi saya juga bekerja digame onlain sebagai operator atau server melayani pecandu game, saya dijarkan untuk bisa ramah dalam menghadapi pelanggan karena saya menjual jasa pelayanan ditempat ini. Pertengahan tahun 2011 saya mencoba berkarir dikota besar Jakarta yaitu mengembangkan kembali sebuah agency dibidang buku sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar